Sabtu, 03 Desember 2016

unsur-unsur identitas suku bangsa

IDENTITAS SUKU BANGSA

Setiap masyarakat manusia mempunyai kebudayaan atau dengan perkatan lain , kebudayaan bersifat universal yaitu menjadi atribut dari setiap masyarakat di dunia ini. Akan tetapi apabila seseorang dari masyarakat tertentu berhubungan dengan seseorang yang menjadi angggota masyarakat berlainan, maka dia akan sadar bahwa adat istiadat kedua masyarakat adalah tidak sama.. Para perantau yang datang dan tinggal serta enetap di luar daerah asalnya, akan selalu disertai dengan poa tingkah laku dan sikap tertentu. Dalam mlakuka perpindahan suku bangsa pendatang akan turut membawa adapt-astiadat, norma dan berbagai bentuk organisasi sosial kedalam lingkungan sosial budaya setempat. Budaya setempat ini bisa merupakan sesuatu yang baru bagi suku pendatang. Ditempat tujuan kebiasaan-kebiasaan yang dibawa dari daerah asal akan mengalami perubahan termasuk orientasi terhadap kampong halaman ( Naim : 73 ).
Masuknya suku pendatang kedaerah tertentu yang ditempati oleh bangsa suku lain akan melahirkan terjadinya kontak sosial atau hubungan sosial diantara mereka. Menrut Suyatno (1974:5 ) kondisi seperti ini memungkinkan untuk terjadinya peminjaman unsure-unsur budaya bagi masing-masing suku bangsa.Ditempat baru, suku pendatang di dalam proses adaptasi akan sampai kepada dua pilihan, pertama apakah pola-pola sosial budaya yang diwariskan oleh nenek moyang akan dipertahankan dan yang kedua, adalah apakah pendatang baru itu akan mengadaptasikan dirinya dengan pola-pola sosal budaya suku bangsa setempat. Menurut Cohen ( 1985:2 ) kelompok suku bangsa yang memasuki suatu daerah yang masih baru baginya, dimana kebudayaanya itu terpisah secara fisik dengan kebutuhannya akan mlakukan adaptasi terhadap lingkungan sosial budaya dan fisik ditempat yang lain.Bila suku pendatang ingin hidup survive di tempat yang baru, biasanya merka akan mengadaptasikan dirinya dengan lingkungan sosial budaya setempat dan suku bangsa setempat. Dan suku bangsa setempat mempertahankan budayanya dari jamahan atau pengaruh kebudayaan dari luar khususnya unsure budaya luar yang bersifat negative. Untuk mempertahankan agar suku bangsa pendatang dapat hisup bertahan di daerah lain, setiap suku bangsa mempunyai kebudayaan untuk itu umunya kebudayaan itu dikatakan bersifat adaptif, karena kebudayaan itu melengkapi manusia denga cara-cara penyesuaian diri pada kebutuhan fisiologis dari badan dari mereka, dan penyesuaian pada lingkungan yang bersifat fisik geografis maupun ligkungan sosialnya menurut R. Ember dan M. Ember dalam ( Ihromi 1987:28 ) Menurut Suharso (1997:48) didalam kebudayaan itu manusia memiliki seperangkat pengesahan yang dipakai untuk memahami serta menginpretasikan dan mengadaptasikan dirinya dengan lingkungan yang baru. Manusia yang mempunyai pengetahuan, kebudayaan yang dipakai sehubungan dala menhadapai kebudayaan asal sku setempat. Pengetahuan itu tentunya banyak mendukung terhadap proses adaptasi. Manusia berusaha untuk menyesuaikan dirinya di lingkungan yang baru karena didorong untuk memenuhi kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhab itu sifatnya mendasar bagi kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Jika manusia itu berhasil dalam memenuhi kebutuhannya maka dia akan merasa puas dan apabila tidak maka akan menimbulkan masalah.
Mayoritas dan Minoritas
Penyebab adanya sikap prasangka maupun streotip karma memiliki hubungan emosional yang menyangkut kelompok suku bangsa dan sebagai penyebabnya adalah alam kaitannya denga hubungan antara kelmpok minoritas dan mayoritas yaiu:
1 1.Kekuasaan factual yang terlihat hubungan antara gologa minoritas dan golongan mayoritas.
2   2.Fakta akan perlakuan terhadap kelompok mayoritas dan kelompok minoritas.
3   3.Fakta mengenai kesempatan untuk berusaha pada kelompok mayoritas da minoritas.
4   4.Fakta mengenai unsure geografis, dimana keuargaminoritas menduduki daerah tertentu.
5  5.Fakta mengenai posisian peranan dari sosial ekonomi yang pada umumnya dikuasa oleh kelompok minoritas.
6   6.Potensi energi eksistensi dari kelompok minoritas daam mempertahankan kehidupannya
Di daerah perantauan biasanya orang merantau akan membawa suatu misi budaya yaitu sesuatu yang dititipakan dan khsanah budaya mereka ( Pelly 1983:7 ). Misi budaya ini pula yang akan membuka strategi adaptasi di rantau mulai dari pemilihan pemukiman sampai jenis pekerjaan. Manusia itu harus bisa menyesuaiakan dirinya dengan lingkungan yang baru, baik itu lingkungan sosial budaya maupun fisiknya. Adaptasi ini perlu agar manusia itu dapat bertahan di. lingkungannya Seperti yang sudah dikemukan sebelumya bahwa masyarakat itu tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan, akan tetapi masalah yang akan dihadapai adalah bahwa bangsa Indonesia adalah beranekaragam kebudayaannnya sesuai dengan suku bangsa masing-masing. Masalah suatu keanekaragaman tersebut adalah dilihat dari unsur Bahasa. Bahasa adalah merupakan salah satu unsur yang ada dalam kebudayaan, dimana bahasa adalah hal yang terpenting dalam melakukan suatu interaksi dalam masyarakat yang berbeda budayanya.

Unsur Unsur Identitas Nasional 

Berbicara mengenai unsur-unsur identitas nasional, maka identitas nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang majemuk. Kemajemukan itu merupakan gabungan unsur unsur pembentuk identitas nasional yang meliputi :
(1) Suku Bangsa merupakan salah satu dari unsur pembentuk identitas nasional. Golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif atau ada sejak lahir, dimana sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia khususnya, terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang tiga ratus dialek bahasa.
(2) Agama merupakan salah satu dari unsur pembentuk identitas nasional. Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis (didasarkan pada nilai agama). Agama-agama yang tumbuh dan berkembang di nusantara yaitu agama islam, katholik, kristen, hindu, budha dan kong hu cu.
(3) Kebudayaan merupakan salah satu dari unsur pembentuk identitas nasional. Pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukung utntuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakukan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
(4) Bahasa merupakan salah satu dari unsur pembentuk identitas nasional. Dalam hal ini, bahasa dipahami sebagai sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi antarmanusia.

0 komentar:

Posting Komentar