Puisi merupakan bentuk karya sastra yang padat dan penuh arti. Hal ini menuntut pengajaran puisi secara lebih mendalam dan guru bahasa harus dapat menumbuhkan motivasi pada diri siswa agar pembelajaran puisi tersebut tidak membosankan. Rahmanto (1988: 47 ) menyatakan, bahwa hal terpenting dalam pengajaran puisi di kelas adalah menjaga agar suasana tetap santai. Jangan sampai seorang guru atau siswa merasakan awal pelajaran sebagai sesuatu yang menegangkan atau terlalu kaku. Lebih lanjut ia menjelaskan teknik-teknik pengajaran puisi sebagai berikut:
1.Pelacakan pendahuluanSebelum menyajikan puisi di depan kelas, guru perlu mempelajarinya terlebih dahulu untuk memperoleh pemahaman awal tentang puisi yang akan disajikan sebagai bahan. Pemahaman ini sangat penting terutamam untuk dapat menentukan strategi yang tepat, menentukan aspek-aspek yang perlu mendapat perhatian khusus dari siswa dan meneliti fakta-fakta yang masih perlu dijelaskan.
2.Penentuan sikap praktisPuisi yang disajikan di depan kelas hendaknya diusahakan tidak terlalu panjang agar dapat dibahas sampai selesai dalam setiap pertemuan. Hendaklah pula ditentukan informasi apa yang seharusnya dapat diberikan oleh guru sastra untuk mempermudah siswa memahami puisi yang disajikan.
3.IntroduksiBanyak faktor yang mempengaruhi penyajian ini, termasuk situasi dan kondisi pada saat materi disajikan. Pengantar ini tergantung pada guru, keadaan siswa, dan juga karakteristik puisi yang akan diberikan.
4.PenyajianGuru sebaiknya membaca puisi yang disajikan agar siswa merasa lebih mudah mengenal puisi yang digunakan sebagai bahan pelajaran tersebut.
5.DiskusiUrutan masalah yang dibahas dalam diskusi kelas banyak dipengaruhi oleh imajinasi guru, kekhususan puisi yang dipilih, dan tanggapan siswa di kelas, serta guru harus membimbing para siswa dalam berdiskusi.
6.PengukuhanJika puisi mendapat tanggapan yang antusias oleh siswa, guru hendaknya berusaha agar puisi itu semakin mengesankan sehingga menambah cadangan pengalaman siswa yang tidak mudah terlupakan.
Dari uraian-uraian di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa problematika pengajaran sastra puisi ini adalah permasalahan-permasalahan sustansial dalam kegiatan pengajaran sastra khususnya puisi yang dilakukan di sekolah. Problematika menyangkut banyak faktor yang secara keseluruhan saling berkaitan sehingga menjadi masalah yang harus dipecahkan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran yang dilakukan tersebut.
Dalam kerangka problematika pengajaran sastra puisi ini, dapat diambil kesimpulan yang berkaitan dengan kemampuan guru dalam penyajikan puisi itu agar dapat dipelajari siswa dengan cara yang lebih menarik. Pengajaran puisi memberikan kerangka moral sejalan dengan nilai-nilai yang akan diajarkan dalam sebuah karya puisi tersebut. Pengajaran secara umum sendiri mempunyai tujuan dalam hal menstransformasi materi yang diajarkan. Karena itu terhadap siswa materi puisi yang akan diajarkan harus mampu disampaikan guru dengan teknik mengajarnya yang sangat sistematis dan terencana.
1.Pelacakan pendahuluanSebelum menyajikan puisi di depan kelas, guru perlu mempelajarinya terlebih dahulu untuk memperoleh pemahaman awal tentang puisi yang akan disajikan sebagai bahan. Pemahaman ini sangat penting terutamam untuk dapat menentukan strategi yang tepat, menentukan aspek-aspek yang perlu mendapat perhatian khusus dari siswa dan meneliti fakta-fakta yang masih perlu dijelaskan.
2.Penentuan sikap praktisPuisi yang disajikan di depan kelas hendaknya diusahakan tidak terlalu panjang agar dapat dibahas sampai selesai dalam setiap pertemuan. Hendaklah pula ditentukan informasi apa yang seharusnya dapat diberikan oleh guru sastra untuk mempermudah siswa memahami puisi yang disajikan.
3.IntroduksiBanyak faktor yang mempengaruhi penyajian ini, termasuk situasi dan kondisi pada saat materi disajikan. Pengantar ini tergantung pada guru, keadaan siswa, dan juga karakteristik puisi yang akan diberikan.
4.PenyajianGuru sebaiknya membaca puisi yang disajikan agar siswa merasa lebih mudah mengenal puisi yang digunakan sebagai bahan pelajaran tersebut.
5.DiskusiUrutan masalah yang dibahas dalam diskusi kelas banyak dipengaruhi oleh imajinasi guru, kekhususan puisi yang dipilih, dan tanggapan siswa di kelas, serta guru harus membimbing para siswa dalam berdiskusi.
6.PengukuhanJika puisi mendapat tanggapan yang antusias oleh siswa, guru hendaknya berusaha agar puisi itu semakin mengesankan sehingga menambah cadangan pengalaman siswa yang tidak mudah terlupakan.
Dari uraian-uraian di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa problematika pengajaran sastra puisi ini adalah permasalahan-permasalahan sustansial dalam kegiatan pengajaran sastra khususnya puisi yang dilakukan di sekolah. Problematika menyangkut banyak faktor yang secara keseluruhan saling berkaitan sehingga menjadi masalah yang harus dipecahkan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran yang dilakukan tersebut.
Dalam kerangka problematika pengajaran sastra puisi ini, dapat diambil kesimpulan yang berkaitan dengan kemampuan guru dalam penyajikan puisi itu agar dapat dipelajari siswa dengan cara yang lebih menarik. Pengajaran puisi memberikan kerangka moral sejalan dengan nilai-nilai yang akan diajarkan dalam sebuah karya puisi tersebut. Pengajaran secara umum sendiri mempunyai tujuan dalam hal menstransformasi materi yang diajarkan. Karena itu terhadap siswa materi puisi yang akan diajarkan harus mampu disampaikan guru dengan teknik mengajarnya yang sangat sistematis dan terencana.
0 komentar:
Posting Komentar